Kamis, 03 Mei 2018

Artikel Media Pembelajaran Website Offline


Pengembangan Media Pembelajaran Kimia
Kimia merupakan ilmu tentang materi dan energi, dan oleh karena itu siswa yang mempelajari kimia seharusnya mengenal betul tentang pengertian materi,  penggolongannya, sifat-sifat, struktur, sampai kepada energi yang menyertai jika materi  tersebut berubah. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang tepat dan efektif dalam mempelajari ilmu kimia, agar siswa memperoleh gambaran yang jelas dan detail terkait materi yang sedang dipelajari (Dorthy Hariandja, 2009). Pendidikan berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Begitu juga dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada saat ini. Pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem pembelajaran dapat digunakan untuk belajar mandiri maupun tatap muka. Sumber belajar yang berbasis teknologi informasi dan menjadi perhatian dunia pendidikan saat ini adalah pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction) dan pembelajaran melalui media elektronik (e-learning) berbasis web melalui jaringan internet yang akan memacu guru dan siswa agar tidak gagap terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. 
Pembelajaran kimia di SMA cenderung text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga membuat pelajaran menjadi abstrak padahal konsep-konsep kimia termasuk konsep nyata tetapi guru kurang mengaitkan antara materi pembelajaran di kelas dengan kehidupan nyata sehari-hari dan cenderung menuju terjadinya kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. Keberhasilan siswa dapat dilihat dari hasil prestasi yang diraihnya, salah satu faktor keberhasilan siswa belajar kimia adalah minat siswa untuk belajar kimia. Oleh karena itu setiap pendidik diberi kebebasan dalam menyampaikan materi pelajaran dengan berbagai metode dan media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk belajar kimia (Ery, 2007 : 2). Dalam pembelajaran kimia disarankan mengunakan metode yang sesuai dengan karakteristik konsep kimia.
Untuk konsep kimia yang bersifat abstrak dapat diajarkan melalui pendekatan konstruktivistik dengan menggunakan analogi inkuiri, sedangkan untuk hitungan dapat digunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem base learning) yang mampu mengaitkan masalah keseharian dengan pemahaman konsep kimia. Untuk kimia terapan dapat menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual atau pendekatan pembelajaran berbasis projek (project base learning) atau pendekatan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat (salingtemas SLTM) (Depdiknas,2003 : 4). Apapun pendekatan / metode/ model/ teknik pembelajaran yang digunakan, sebaiknya siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuanya dan guru lebih berperan sebagai fasilitator bukan sumber informasi utama. Sementara itu, menurut Hamzah B. Uno (2007: 114) pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik yang bertujuan merangsang siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.   
             Media pembelajaran yang ada pada era tahun 2018 sudah semakin beragam contohnya seperti internet, website, ensiklopedia, cerpen, puisi, macromedia flash, dan lain-lain, namun media pembelajaran tersebut diterapkan pada konsep-konsep kimia tertentu yang tidak semua konsep kimia dapat diterapkan dengan media pembelajaran yang sama. Media pembelajaran yang satu dengan yang lainnya memiliki ciri khas yang akan memberikan dampak yang significant pada materi terntentu saja. Pengembangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk membuat suatu produk melalui beberapa tahap, perencanaan, pembuatan produk ini sendiri, dan evaluasi, misalnya pengembangan puisi kimia adalah suatu proses untuk membuat puisi kimia melalui beberapa tahap pengembangan, yaitu menentukan tujuan, mengumpulkan referensi, membuat rancangan puisi kimia, membuat puisi kimia, serta melakukan validasi oleh ahi media dan peer reviewer serta penilaian oleh guru kimia SMA/MA untuk menentukan kualitas puisi kimia yang telah dikembangkan, sehingga layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
          Salah satu media pembelajaran yang berlaku di era sekarang adalah website. Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman- halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di dalam Internet. Web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen yang banyak tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru dunia dan terhubung menjadi satu  jaringan melalui jaringan yang disebut internet. Hampir 80% layanan internet adalah website. Pembelajaran berbasis web merupakan suatu pembelajaran yang bisa diakses melalui jaringan internet. Cara belajar melalui web syarat utama yang harus dipenuhi yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui internet. Selanjutnya adanya informasi tentang dimana letak sumber informasi yang ingin kita dapatkan. Ada beberapa sumber data yang dapat diakses dengan bebas dan gratis, tanpa proses administrasi pengaksesan yang rumit. Ada beberapa sumber informasi yang hanya diakses oleh pihak yang memang telah diberi otorisasi pemilik sumber informasi, contohnya adalah website kampus digital dengan alamat http://www.kampus-digital.com/. Kampus digital yang dibuat oleh dosen mata kuliah saya bapak Nopriawan Berkat Asi, S.Si, M.Pd merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat membantu saya sebagai mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar yang tidak terbatas pada ruang dan waktu, terutama website yang dibuat oleh beliau dikhususkan dari mata pelajaran kimia. Berikut ini adalah website beliau:
Beberapa kelebihan dari website menurut Ibid (2012) yaitu: memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun, untuk mempelajari apapun, pebelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya  dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual, kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pebelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar, sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar, dapat mendorong pebelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam belajar, menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran, menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, dan isi dan materi pelajaran dapat di-update dengan mudah. 
Namun website juga memiliki beberapa kekurangan yaitu: keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan motivasi pembelajar, akses untuk mengikuti pembelajaran untuk dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar, pebelajar dapat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak bisa mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapatnya peralatan yang memadai dan bandwidth yang cukup, dibutuhkan panduan bagi pebelajar untuk mencari informasi yang elevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam, dengan menggunkan pembelajaran berbasis web, dan pebelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dala fasilitas komunikasi.
Walaupun website online memiliki beberapa kekurangan, salah satu syaratnya yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui internet, saran saya hal tersebut dapat diatasi dengan perancangan website dengan menggunakan program HTML (Hyper Text Mark Up Language). Website ini dirancang secara offline, sehingga hasil produknya dapat langsung dilihat tanpa memerlukan koneksi ke internet, seperti penelitian Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Offline Pada Pokok Bahasan Rangka Manusia Untuk Peningkatkan Hasil Belajar Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Randupitu Gempol Pasuruan, berdasarkan proses pengembangan hasil validasi dan pembahasan terhadap bahan ajar IPA berbasis web offline pada pokok bahasan rangka manusia, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:
  • Pengembangan bahan ajar berbasis web offline menghasilkan produk berupa buku ajar, dan media pembelajaran yang menggunakan web offline yang dilengkapi dengan software adobe flash player dan buku petunjuk penggunaan media. Produk dikembangkan melalui proses validasi tiga ahli, yakni ahli isi (materi) 84,00%, ahli desain produk 76,00%, dan ahli mata pelajaran ipa (guru) 92,00%, dari ketiga ahli tersebut menunjukkan kriteria valid pada ahli isi (materi dan mata pelajaran (guru), sedangkan kriteria cukup valid pada ahli desain produk. Sehingga bahan ajar IPA berbasis web offline ini tidak dibutuhkan revisi dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar berbasis web offline dapat dikatakan valid dikarenakan bahan ajar yang dikembangkan mempunyai perbedaan dengan bahan ajar yang lain, dalam hal ini bahan ajar berbasis web offline memiliki tingkat relevansi yang baik dengan kurikulum yang berlaku, ukuran dan jenis huruf dalam buku maupun media web mudah dibaca, bahasanya mudah dipahami, kesesuaian gambar  dengan materi dalam bahan ajar sudah sesuai, dan dapat meningkatkan hasil belajar.
  •  Pengembangan bahan ajar berbasis web offline pada pokok bahasan rangka manusia ini lebih efektif dan menarik digunakan dalam pembelajaran, karena dalam paparan materi pada tiap unit dalam buku ajar mudah dipahami siswa, soal-soalnya mudah untuk dikerjakan, cara penggunaannya mudah, serta respon siswa dan guru terhadap pembelajaran baik
  •  Hasil uji coba lapangan di dapat hasil uji t yang dihitung secara manual menunjukkan hasil thitung = 7,95 > ttabel = 2,14, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang menggunakan bahan ajar dengan yang tidak menggunakan bahan ajar.